Kamis, 04 Desember 2014

makalah psikologi perkembangan II



Makalah
Psikologi Perkembangan II
Perkembangan Fisik  dan Kognitiv Masa Dewasa Madya


Oleh
Kelompok 10

Anggota :
v Inka Widia Pratama 1200816
v Widia Putri 1200832
v Ratih Hardianti 1200783
v Minda Eka Putri 1200795




Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang
2013
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................. i
Daftar Isi .......................................................................................................................... ii
BAB  I : Pendahuluan  ......................................................................................................3
A.    Latar Belakang  ........................................................................................ 3
B.     Rumusan Masalah .................................................................................... 3
C.     Tujuan Masalah ........................................................................................ 3
BAB  II :  Pembahasan .................................................................................................... 4
A.    Pengertian masa dewasa madya dan ciri-cirinya ...................................... 4
B.     Perkembangan fisik masa dewasa madya ................................................ 6
C.     Perkembangan kognitiv masa dewasa madya .......................................... 7
BAB III : Penutup ........................................................................................................... 8
A.    Kesimpulan  .............................................................................................. 8
B.     Saran ......................................................................................................... 8

Daftar Pustaka .................................................................................................................. 9









KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan  puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia – Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Pembuatan makalah ini dapat terselesaikan   berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
            Penulis menyadari bahwa dalam proses pembuatan makalah   ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya,penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
            Akhirnya penulis berharap semoga makalah   ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.


Padang , 24  Oktober  2013
                                                                                                                                                                                                                                               
                                Penyusun





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Dewasa menggambarkan segala organisme yang telah matang, tapi lazimnya merujuk pada manusia. Dewasa adalah orang yang bukan lagi anak- anak dan telah menjadi pria atau wanita seutuhnya. Seseorang dapat saja dewasa biologis dan memiliki karakteristik prilaku dewasa, tetapi tetap diperlakukan sebagai anak kecil jika berada dibawah umur dewasa secara hukum. Sebaliknya seseorang dapat secara legal dapat dianggap dewasa tetapi tidak memiliki kematangan dan tanggung jawab yang mencerminkan karakter dewasa.
Usia madya merupakan periode yang panjang dalam rentang kehidupan manusia, seperti halnya periode dalam rentang kehidupan berbeda menurut tahap dimana perubahan fisik yang membedakan usia madya dari masa dewasa dini pada satu batas dan usia lanjut di batas lainnya.
Bagaimanapun baiknya individu tersebut berusaha untuk menyesuaikan diri, hasilnya akan tergantung pada dasar-dasar yang ditanamkan pada tahap awal kehidupan khususnya harapan tentang penyesuaian diri terhadap peran dan harapan sosial dari masyarakat dewasa.Kesehatan mental yang baik diperlukan pada masa dewasa, memberikan berbagai kemudian untuk menyesuaikan diri terhadap berbagi peran baru dan harapan sosial usia madya.
                                                                                                                               
B.     Rumusan masalah
1.      Apa itu masa  desawa madya dan ciri-cirinya ?
2.      Bagaimana perkembangan fisik dewasa madya ?
3.      Bagaimana perkembangan kognitiv dewasa madya ?

C.     Tujuan masalah
1.      Mengetahui pengertian masa dewasa madya dan ciri-cirinya
2.      Mengetahui perkembangan fisik dewasa madya
3.      Mengetahui perkembangan kognitiv dewasa madya

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian masa dewasa madya
Masa Dewasa Madya adalah  masa peralihan dewasa yang berawal dari masa dewasa muda yang berusia 40- 65 tahun. Pada masa dewasa madya, ada aspek- aspek tertentu yang berkembang secara normal, aspek-aspek lainnya berjalan lambat atau berhenti. Bahkan ada aspek- aspek yang mulai menunjukkan terjadinya kemunduran- kemunduran.
Aspek jasmaniah mulai berjalan lamban, berhenti dan secara berangsur menurun. Aspek- aspek psikis (intelektual- sosial- emosional- nilai) masih terus berkembang, walaupun tidak dalam bentuk penambahan atau peningkatan kemampuan tetapi berupa perluasan dan pematangan kualitas. Pada akhir masa dewasa madya (sekitar usia 40 tahun), kekuatan aspek- aspek psikis ini pun secara berangsur ada yang mulai menurun, dan penurunannya cukup drastic pada akhir usia dewasa. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan disajikan uraian secara lebih rinci tentang perkembangan fisik, intelektual, moral, dan karier pada masa dewasa.
Menurut Lavinson, Masa Dewasa Madya berusia 40-50 tahun. Masa Dewasa Madya adalah masa peralihan dari masa dewasa awal. Pada usia 40 tahun tercapailah puncak masa dewasa. Setelah itu mulailah peralihan ke masa madya (tengah baya antara usia 40-45 tahun), dalam masa ini seseorang memiliki tiga macam tugas:
a.     Penilaian kembali pada masa lalu.
b.     Perubahan struktur kehidupan.
c.     Proses individuasi.

B.     Ciri-ciri masa dewasa madya
  1. Usia madya merupakan periode yang sangat ditakuti
Diakui bahwa semakin mendekati usia tua, periode usia madya semakin lebih terasa menakutkan. Pria dan wanita banyak mempunyai alasan untuk takut memasuki usia madya. Diantaranya adalah : banyaknya stereotip yang tidak menyenangkan tentang usia madya. Yaitu : kepercayaan tradisional tentang kerusakan mental dan fisik yang diduga disertai dengan berhentinya reproduksi.
  1. Usia madya merupakan masa transisi
Usia ini merupakan masa transisi seperti halnya masa puber, yang merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja. Dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masanya dan memasuki periode dalam kehidupan yang akan diliputi oleh ciri-ciri jasmani dan perilaku baru.
  1. Usia madya adalah masa stress
Bahwa usia ini merupakan masa stress. Penyesuaian secara radikal terhadap peran dan pola hidup yang berubah, khususnya bila disertai dengan berbagai perubahan fisik, selalu cenderung merusak nomeostatis fisik dan psikologis dan membawa ke masa stress, suatu masa bila sejumlah penyesuaian yang pokok harus dilakukan di rumah, bisnis dan aspek sosial kehidupan mereka.
  1. Usia madya adalah usia yang berbahaya
Cara biasa menginterpretasi “usia berbahaya” ini berasal dari kalangan pria yang ingin melakukan pelampiasan untuk kekerasan yang berakhir sebelum memasuki masa usia lanjut. Usia madya dapat menjadi dan merupakan berbahaya dalam beberapa hal lain juga. Saat ini merupakan suatu masa dimana seseorang mengalami kesusahan fisik sebagai akibat dari terlalu banyak bekerja, rasa cemas yang berlebihan, ataupun kurangnya memperhatikan kehidupan. Timbulnya penyakit jiwa datang dengan cepat di kalangan pria dan wanita dan gangguan ini berpuncak pada suicide. Khususnya di kalangan pria.
  1. Usia madya adalah usia canggung
Sama seperti pada remaja, bukan anak-anak bukan juga dewasa. Demikian juga pada pria dan wanita berusia madya. Mereka bukan muda lagi, tetapi juga bukan tua.

  1. Usia madya adalah masa berprestasi
Menurut Errikson, usia madya merupakan masa kritis diamana baik generativitas / kecenderungan untuk menghasilkan dan stagnasi atau kecenderungan untuk tetap berhenti akan dominan. Menurut Errikson pada masa usia madya orang akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti (tetap) tidak mengerjakan sesuatu apapun lagi. Menurutnya apabila orang pada masa usia madya memiliki keinginan yang kuat maka ia akan berhasi, sebaliknya dia memiliki keinginan yang lemah, dia akan stag (atau menetap) pada hidupnya.

  1. Usia madya adalah masa evaluasi
Pada usia ini umumnya manusia mencapai puncak prestasinya, maka sangatlah logis jika pada masa ini juga merupakan saat yang pas untuk mengevaluasi prestasi tersebut berdasarkan aspirasi mereka semula dan harapan-harapan orang lain, khususnya teman dan keluarga-keluarga dekat.
8.              Usia madya dievaluasi dengan standar ganda
Bahwa pada masa ini dievaluasi dengan standar ganda, satu standar bagi pria dan satu standar bagi wanita. Walaupun perkembangannya cenderung mengarah ke persamaan peran antara pria dan wanita baik di rumah, perusahaan perindustrian, profesi maupun dalam kehidupan sosial namun masih terdapat standar ganda terhadap usia. Meskipun standar ganda ini mempengaruhi banyak aspek terhadap kehidupan pria dan wanita usia madya tetapi ada dua aspek yang perlu diperhatikan : pertama aspek yang berkaitan dengan perubahan jasmani dan yang kedua bagaimana cara pria dan wanita menyatakan sikap pada usia tua.
9.             Usia madya merupakan masa sepi
Dimana masa ketika anak-anak tidak lagi tinggal bersama orang tua. Contohnya anak yang mulai beranjak dewasa yang telah bekerja dan tinggal di luar kota sehingga orang tua yang terbiasa dengan kehadiran mereka di rumah akan merasa kesepian dengan kepergian mereka.
  1. Usia madya merupakan masa jenuh
Banyak pria atau wanita yang memasuki masa ini mengalami kejenuhan yakni pada sekitar usia 40 akhir. Pra pria merasa jenuh dengan kegiatan rutinitas sehari-hari dan kehidupan keluarga yang hanya sedikit memberi hiburan. Wanita yang menghabiskan waktunya untuk memelihara rumah dan membesarkan anak-anak mereka. Sehingga ada yang merasa kehidupannya tidak ada variasi dan monoton yang membuat mereka merasa jenuh.

C.     Perubahan fisik masa dewasa madya
Pada masa dewasa madya terjadi perubahan fungsi fisik yang tak mampu berfungsi seperti sedia kala, dan beberapa organ tubuh tertentu mulai "aus". Melihat dan mendengar merupakan dua perubahan yang paling menyusahkan paling banyak tampak dalam dewasa tengah. Daya akomodasi mata untuk memfokuskan dan mempertahankan gambar pada retina akan mengalami penurunan tajam antara usia 40 dan 9 tahun. Karena pada usia tersebut aliran darah pada mata juga berkurang. Pendengaran mungkin juga mulai menurun pada usia ini yaitu mulai memasuki usia 40.
Meskipun kemampuan untuk mendengar suara-suara bernada rendah tidak begitu kelihatan. Laki-laki biasanya kehilangan sensitifitasnya terhadap suara bernada tinggi lebih dahulu daripada perempuan. Hal ini mungkin disebabkan oleh lebih besarnya pengalaman laki-laki terhadap suaru gaduh dalam pekerjaan.

D.    Perkembangan kognitiv masa dewasa madya
Perkembangan kognitifmasa dewasa madya memiliki karakteristik tertentu :
  • Pada tahap ini perkembangan intelektual dewasa sudah mencapai titik akhir puncaknya yang sama dengan perkembangan tahap sebelumnya (tahap pemuda). Semua hal yang berikutnya sebenarnya merupakan perluasan, penerapan, dan penghalusan dari pola pemikiran ini.
  • Orang dewasa mampu memasuki dunia logis yang berlaku secara mutlak dan universal yaitu dunia idealitas paling tinggi.
  • Orang dewasa dalam menyelesaikan suatu masalah langsung memasuki masalahnya. Ia mampu mencoba beberapa penyelesaian secara konkrit dan dapat melihat akibat langsung dari usaha-usahanya guna menyelesaikan masalah tersebut.
  • Orang dewasa mampu menyadari keterbatasan baik yang ada pada dirinya (baik fisik maupun kognitif) maupun yang berhubungan dengan realitas di lingkungan hidupnya.
  • Orang dewasa dalam menyelesaikan masalahnya juga memikirkannya terlebih dahulu secara teoritis. Ia menganalisis masalahnya dengan penyelesaian berbagai hipotesis yang mungkin ada. Atas dasar analisanya ini, orang dewasa lalu membuat suatu strategi penyelesaian secara verbal. Yang kemudian mengajukan pendapat-pendapat tertentu yang sering disebut sebagai proporsi, kemudian mencari sintesa dan relasi antara proporsi yang berbeda-beda tadi.





BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Dengan mempelajari  masa dewasa madya  dan ciri-cirinya, serta bagaimana perkembangan fisik dan kognitiv masa dewasa madya, maka kita bisa mengetahui dan memahami bagiamana sesungguhnya perkembangan masadewasa madya  itu.
Jadi dengan memahami hal tersebut kita bisa menyelesaikan suatu masalah yang nantinya  muncul, kita bisa menghadapinya dengan pengetahuan yang telah kita dapatkan, karena kita telah mengetahui tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan masa dewasa madya  tersebut.

B.      Saran
Semoga dengan kita mengetahui dan  memahami karakteristik masa dewasa madya, maka kita bisa memahami orang lain dengan perkembangan tersebut. Dan apabila  terjadi suatu masalah kita bisa memcahkan nya dengan apa yang telah kita ketahui tentang hal itu.















Daftar Pustaka

Jahja, yudrik. Psikologi Perkembangan. 2011. kencana : Jakarta
Penney, upton. Psikologi perkembangan. 2012. erlangga : Jakarta
http://psiervianto.blogspot.com/2013/01/makalah-perkembangan-fisik-dan-kognitif.html
http://kompositisme.blogspot.com/2013/06/makalah-psikologi-perkembangan-masa.html



[1][1][1]

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar