Makalah
Psikologi Perkembangan
II
Perkembangan
Fisik dan Kognitiv Masa Dewasa Madya
Oleh
Kelompok 10
Kelompok 10
Anggota :
v Inka Widia
Pratama 1200816
v Widia Putri
1200832
v Ratih
Hardianti 1200783
v Minda Eka
Putri 1200795
Jurusan Pendidikan
Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Ilmu
Pendidikan
Universitas Negeri
Padang
2013
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar ................................................................................................................. i
Daftar
Isi .......................................................................................................................... ii
BAB
I : Pendahuluan
......................................................................................................3
A.
Latar Belakang ........................................................................................ 3
B.
Rumusan Masalah .................................................................................... 3
C.
Tujuan Masalah ........................................................................................ 3
BAB
II :
Pembahasan .................................................................................................... 4
A.
Pengertian masa dewasa
madya dan ciri-cirinya ...................................... 4
B.
Perkembangan fisik masa
dewasa madya ................................................ 6
C.
Perkembangan kognitiv
masa dewasa madya .......................................... 7
BAB
III : Penutup ........................................................................................................... 8
A.
Kesimpulan .............................................................................................. 8
B.
Saran ......................................................................................................... 8
Daftar
Pustaka .................................................................................................................. 9
KATA PENGANTAR
Dengan
mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan
Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia – Nya kepada tim penulis
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Pembuatan
makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha
Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini
penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses pembuatan makalah ini
masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun
demikian,penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang
dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya,penulis dengan
rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna
penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.
Padang ,
24 Oktober 2013
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Dewasa
menggambarkan segala organisme yang telah matang, tapi lazimnya merujuk pada
manusia. Dewasa adalah orang yang bukan lagi anak- anak dan telah menjadi pria
atau wanita seutuhnya. Seseorang dapat saja dewasa biologis dan memiliki karakteristik
prilaku dewasa, tetapi tetap diperlakukan sebagai anak kecil jika berada
dibawah umur dewasa secara hukum. Sebaliknya seseorang dapat secara legal dapat
dianggap dewasa tetapi tidak memiliki kematangan dan tanggung jawab yang
mencerminkan karakter dewasa.
Usia
madya merupakan periode yang panjang dalam rentang kehidupan manusia, seperti
halnya periode dalam rentang kehidupan berbeda menurut tahap dimana perubahan
fisik yang membedakan usia madya dari masa dewasa dini pada satu batas dan usia
lanjut di batas lainnya.
Bagaimanapun
baiknya individu tersebut berusaha untuk menyesuaikan diri, hasilnya akan
tergantung pada dasar-dasar yang ditanamkan pada tahap awal kehidupan khususnya
harapan tentang penyesuaian diri terhadap peran dan harapan sosial dari masyarakat
dewasa.Kesehatan mental yang baik diperlukan pada masa dewasa, memberikan
berbagai kemudian untuk menyesuaikan diri terhadap berbagi peran baru dan
harapan sosial usia madya.
B. Rumusan
masalah
1. Apa
itu masa desawa madya dan ciri-cirinya ?
2. Bagaimana
perkembangan fisik dewasa madya ?
3. Bagaimana
perkembangan kognitiv dewasa madya ?
C. Tujuan
masalah
1. Mengetahui
pengertian masa dewasa madya dan ciri-cirinya
2. Mengetahui
perkembangan fisik dewasa madya
3. Mengetahui
perkembangan kognitiv dewasa madya
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian masa dewasa madya
Masa Dewasa Madya adalah masa
peralihan dewasa yang berawal dari masa dewasa muda yang berusia 40- 65 tahun.
Pada masa dewasa madya, ada aspek- aspek tertentu yang berkembang secara
normal, aspek-aspek lainnya berjalan lambat atau berhenti. Bahkan ada aspek-
aspek yang mulai menunjukkan terjadinya kemunduran- kemunduran.
Aspek jasmaniah mulai berjalan
lamban, berhenti dan secara berangsur menurun. Aspek- aspek psikis
(intelektual- sosial- emosional- nilai) masih terus berkembang, walaupun tidak
dalam bentuk penambahan atau peningkatan kemampuan tetapi berupa perluasan dan
pematangan kualitas. Pada akhir masa dewasa madya (sekitar usia 40 tahun),
kekuatan aspek- aspek psikis ini pun secara berangsur ada yang mulai menurun,
dan penurunannya cukup drastic pada akhir usia dewasa. Untuk lebih jelasnya,
berikut ini akan disajikan uraian secara lebih rinci tentang perkembangan
fisik, intelektual, moral, dan karier pada masa dewasa.
Menurut Lavinson, Masa Dewasa Madya
berusia 40-50 tahun. Masa Dewasa Madya adalah masa peralihan dari masa dewasa
awal. Pada usia 40 tahun tercapailah puncak masa dewasa. Setelah itu mulailah
peralihan ke masa madya (tengah baya antara usia 40-45 tahun), dalam masa ini
seseorang memiliki tiga macam tugas:
a.
Penilaian kembali pada masa lalu.
b.
Perubahan struktur kehidupan.
c.
Proses individuasi.
B.
Ciri-ciri masa dewasa madya
- Usia madya merupakan periode yang sangat ditakuti
Diakui
bahwa semakin mendekati usia tua, periode usia madya semakin lebih terasa
menakutkan. Pria dan wanita banyak mempunyai alasan untuk takut memasuki usia
madya. Diantaranya adalah : banyaknya stereotip yang tidak menyenangkan tentang
usia madya. Yaitu : kepercayaan tradisional tentang kerusakan mental dan fisik
yang diduga disertai dengan berhentinya reproduksi.
- Usia madya merupakan masa transisi
Usia
ini merupakan masa transisi seperti halnya masa puber, yang merupakan masa
transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja. Dimana pria dan wanita
meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masanya dan memasuki periode dalam
kehidupan yang akan diliputi oleh ciri-ciri jasmani dan perilaku baru.
- Usia madya adalah masa stress
Bahwa
usia ini merupakan masa stress. Penyesuaian secara radikal terhadap peran dan
pola hidup yang berubah, khususnya bila disertai dengan berbagai perubahan
fisik, selalu cenderung merusak nomeostatis fisik dan psikologis dan membawa ke
masa stress, suatu masa bila sejumlah penyesuaian yang pokok harus dilakukan di
rumah, bisnis dan aspek sosial kehidupan mereka.
- Usia madya adalah usia yang berbahaya
Cara
biasa menginterpretasi “usia berbahaya” ini berasal dari kalangan pria yang
ingin melakukan pelampiasan untuk kekerasan yang berakhir sebelum memasuki masa
usia lanjut. Usia madya dapat menjadi dan merupakan berbahaya dalam beberapa
hal lain juga. Saat ini merupakan suatu masa dimana seseorang mengalami
kesusahan fisik sebagai akibat dari terlalu banyak bekerja, rasa cemas yang
berlebihan, ataupun kurangnya memperhatikan kehidupan. Timbulnya penyakit jiwa
datang dengan cepat di kalangan pria dan wanita dan gangguan ini berpuncak pada
suicide. Khususnya di kalangan pria.
- Usia madya adalah usia canggung
Sama
seperti pada remaja, bukan anak-anak bukan juga dewasa. Demikian juga pada pria
dan wanita berusia madya. Mereka bukan muda lagi, tetapi juga bukan tua.
- Usia madya adalah masa berprestasi
Menurut
Errikson, usia madya merupakan masa kritis diamana baik generativitas /
kecenderungan untuk menghasilkan dan stagnasi atau kecenderungan untuk tetap
berhenti akan dominan. Menurut Errikson pada masa usia madya orang akan menjadi
lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti (tetap) tidak mengerjakan sesuatu
apapun lagi. Menurutnya apabila orang pada masa usia madya memiliki keinginan
yang kuat maka ia akan berhasi, sebaliknya dia memiliki keinginan yang lemah,
dia akan stag (atau menetap) pada hidupnya.
- Usia madya adalah masa evaluasi
Pada
usia ini umumnya manusia mencapai puncak prestasinya, maka sangatlah logis jika
pada masa ini juga merupakan saat yang pas untuk mengevaluasi prestasi tersebut
berdasarkan aspirasi mereka semula dan harapan-harapan orang lain, khususnya
teman dan keluarga-keluarga dekat.
8.
Usia madya dievaluasi dengan standar ganda
Bahwa
pada masa ini dievaluasi dengan standar ganda, satu standar bagi pria dan satu
standar bagi wanita. Walaupun perkembangannya cenderung mengarah ke persamaan
peran antara pria dan wanita baik di rumah, perusahaan perindustrian, profesi
maupun dalam kehidupan sosial namun masih terdapat standar ganda terhadap usia.
Meskipun standar ganda ini mempengaruhi banyak aspek terhadap kehidupan pria
dan wanita usia madya tetapi ada dua aspek yang perlu diperhatikan : pertama
aspek yang berkaitan dengan perubahan jasmani dan yang kedua bagaimana cara
pria dan wanita menyatakan sikap pada usia tua.
9.
Usia madya merupakan masa sepi
Dimana
masa ketika anak-anak tidak lagi tinggal bersama orang tua. Contohnya anak yang
mulai beranjak dewasa yang telah bekerja dan tinggal di luar kota sehingga
orang tua yang terbiasa dengan kehadiran mereka di rumah akan merasa kesepian
dengan kepergian mereka.
- Usia madya merupakan masa jenuh
Banyak pria atau wanita yang memasuki masa ini mengalami
kejenuhan yakni pada sekitar usia 40 akhir. Pra pria merasa jenuh dengan
kegiatan rutinitas sehari-hari dan kehidupan keluarga yang hanya sedikit
memberi hiburan. Wanita yang menghabiskan waktunya untuk memelihara rumah dan
membesarkan anak-anak mereka. Sehingga ada yang merasa kehidupannya tidak ada
variasi dan monoton yang membuat mereka merasa jenuh.
C. Perubahan
fisik masa dewasa madya
Pada masa dewasa madya terjadi
perubahan fungsi fisik yang tak mampu berfungsi seperti sedia kala, dan
beberapa organ tubuh tertentu mulai "aus". Melihat dan mendengar
merupakan dua perubahan yang paling menyusahkan paling banyak tampak dalam
dewasa tengah. Daya akomodasi mata untuk memfokuskan dan mempertahankan gambar
pada retina akan mengalami penurunan tajam antara usia 40 dan 9 tahun. Karena
pada usia tersebut aliran darah pada mata juga berkurang. Pendengaran mungkin
juga mulai menurun pada usia ini yaitu mulai memasuki usia 40.
Meskipun
kemampuan untuk mendengar suara-suara bernada rendah tidak begitu kelihatan.
Laki-laki biasanya kehilangan sensitifitasnya terhadap suara bernada tinggi
lebih dahulu daripada perempuan. Hal ini mungkin disebabkan oleh lebih besarnya
pengalaman laki-laki terhadap suaru gaduh dalam pekerjaan.
D. Perkembangan
kognitiv masa dewasa madya
Perkembangan
kognitifmasa
dewasa madya memiliki karakteristik tertentu :
- Pada tahap ini perkembangan intelektual dewasa sudah mencapai titik akhir puncaknya yang sama dengan perkembangan tahap sebelumnya (tahap pemuda). Semua hal yang berikutnya sebenarnya merupakan perluasan, penerapan, dan penghalusan dari pola pemikiran ini.
- Orang dewasa mampu memasuki dunia logis yang berlaku secara mutlak dan universal yaitu dunia idealitas paling tinggi.
- Orang dewasa dalam menyelesaikan suatu masalah langsung memasuki masalahnya. Ia mampu mencoba beberapa penyelesaian secara konkrit dan dapat melihat akibat langsung dari usaha-usahanya guna menyelesaikan masalah tersebut.
- Orang dewasa mampu menyadari keterbatasan baik yang ada pada dirinya (baik fisik maupun kognitif) maupun yang berhubungan dengan realitas di lingkungan hidupnya.
- Orang dewasa dalam menyelesaikan masalahnya juga memikirkannya terlebih dahulu secara teoritis. Ia menganalisis masalahnya dengan penyelesaian berbagai hipotesis yang mungkin ada. Atas dasar analisanya ini, orang dewasa lalu membuat suatu strategi penyelesaian secara verbal. Yang kemudian mengajukan pendapat-pendapat tertentu yang sering disebut sebagai proporsi, kemudian mencari sintesa dan relasi antara proporsi yang berbeda-beda tadi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan
mempelajari masa dewasa madya dan ciri-cirinya, serta bagaimana
perkembangan fisik dan kognitiv masa dewasa madya, maka kita bisa mengetahui
dan memahami bagiamana sesungguhnya perkembangan masadewasa madya itu.
Jadi
dengan memahami hal tersebut kita bisa menyelesaikan suatu masalah yang
nantinya muncul, kita bisa menghadapinya
dengan pengetahuan yang telah kita dapatkan, karena kita telah mengetahui
tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan masa dewasa madya tersebut.
B. Saran
Semoga
dengan kita mengetahui dan memahami
karakteristik masa dewasa madya, maka kita bisa memahami orang lain dengan perkembangan
tersebut. Dan apabila terjadi suatu
masalah kita bisa memcahkan nya dengan apa yang telah kita ketahui tentang hal
itu.
Daftar
Pustaka
Jahja,
yudrik. Psikologi Perkembangan. 2011.
kencana : Jakarta
Penney,
upton. Psikologi perkembangan. 2012.
erlangga : Jakarta
http://psiervianto.blogspot.com/2013/01/makalah-perkembangan-fisik-dan-kognitif.html
http://kompositisme.blogspot.com/2013/06/makalah-psikologi-perkembangan-masa.html
0 komentar:
Posting Komentar